Taat Aturan Sebagai Dasar Revolusi Mental

Kata Taat berasal dari bahasa Arab Ta'at. Kata ini memiliki makna mengikuti atau menuruti. Secara istilah taat berrti mengikuti dan menuruti keinginan atau perintah dari luar diri kita. Dengan kata lain, taat artinya tunduk, patuh saat kita mendapat perintah atau larangan untuk dihindari. Memiliki sifat taat akan memberikan akibat yang baik bagi pemiliknya. Jika setiap orang telah memahami maksud sikap ini, ia akan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 

Menaati aturan adalah cermin kedisiplinan seseorang. Dimana seorang yang sudah terbiasa menaati aturan kebiasaan perilaku dalam hidupnya lebih disiplin. Aturan yang sudah dibuat merupakan fungsi kontrol (pengawasan) bagi setiap individidu yang ada dalam suatu lingkungan. Dengan adanya aturan, maka kehidupan di suatu lingkungan akan lebih teratur.

Dalam Al Qur'an Allah SWT berfirman :
اطيع الله وأطيع الرسول واولى الأمر منكم
Artinya : "Taatilah! Allah (SWT), Rasul, dan para pemimpinmu"

Dari ayat di atas dapat dipahami bahwa kita diperintahkan untuk menaati setiap aturan yang mengandung kebaikan. Tentu yang sudah jelas kebenarannya sebagai Grand of The Truth adalah aturan dari Allah SWT dan Rasul - Rasul-Nya.

Sejalan dengan perintah di atas, kita juga wajib hukumnya menaati aturan para pemimpin kita. Misalnya; rakyat taat pada Presiden, karyawan taat pada majikan, siswa taat pada guru. 

Dewasa ini perilaku anak hingga dewasa ada sebagaian yang sangat memprihatinkan. Dimana usia anak-anak sudah berani melanggar aturan terutama di sekolah. Perilaku ini perlu diarahkan, sehingga tidak menjadi karakter anak-anak tersebut sehingga kelak malah terbiasa melanggar aturan.

Perilaku tersebut seyogyanya perlu dicontohkan oleh para pemimpin agar bawahan dapat meneladi perilaku tersebut. Pemahaman tentang pentingnya menaati aturan juga mutlak dilakukan supaya mereka tahu akan manfaat berperilaku taat aturan.

Agar perilaku taat aturan tersebut dapat menjadi karakter seseorang, maka perlu dilakukan pengulangan aktivitas secara berkala, sehingga perilaku tersebut benar-benar menjadi kebiasaan.

Dengan menanamkan perilaku taat aturan, maka stigma negatif dari perilaku-perilaku bangsa ini dapat dieliminir sekecil mungkin.

Wallahu 'A'lam Bi Showab

Post a Comment

0 Comments